Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia
memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lain.
Akal merupakan kelebihan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia.
Dengan akal manusia mampu belajar, berfikir, memahami serta melakukan
mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang boleh dan mana yang tidak.
Dengan akal yang dimiliki, seorang manusia mampu mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidupnya yaitu memaksimalkan proses berfikir
sehingga dapat dikatakan manusia dibekali kecerdasan yang luar biasa
dibanding dengan makhluk Tuhan yang lain.
Sering kita temui, para pendidik (guru) yang bekerja semata – mata
untuk mencari nafkah, memperoleh penghasilan, hanya untuk mendapatkan
materi bukan untuk mendapatkan sebuah kepuasan batin. Padahal dalam
ajaran agama sendiri dijelaskan, ketika seseorang memilih untuk bekerja
apa pun itu, maka semua itu harus didasari niat beribadah kepada Tuhan.
Namun, banyak yang lupa akan hal itu sehingga menganggap ketika dia
(guru) telah memberikan pengajaran tentang suatu pengetahuan, hanya
sebatas itu saja, tanpa memikirkan bagaimana budi pekerti atau sikap
perilaku anak didiknya.
Hanya sedikit guru yang mampu memberikan pelajaran, tidak hanya
memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik para peserta didik
agar menjadi manusia yang berbudi. Para pendidik yang seperti ini
berarti mampu mengenali dan memahami apa hakikat dari apa yang dia
lakukan tersebut yaitu menjadi seorang pendidik, panutan bagi orang –
orang di sekitarnya terutama bagi peserta didiknya.
Guru juga seorang manusia di mana masih perlu banyak belajar. Guru merupakan salah satu profesi yang terhormat karena dari perantara seorang gurulah kita mendapatkan berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Guru harus mampu memberikan teladan yang baik bagi murid-muridnya karena setiap sikap dan tingkah lakunya selalu menjadi sorotan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, seorang pendidik (guru) harus mampu mengoptimalkan IQ, EQ dan SQ yang dimiliki agar nantinya mampu melahirkan para generasi yang juga memiliki IQ, EQ dan SQ yang baik.
Guru juga seorang manusia di mana masih perlu banyak belajar. Guru merupakan salah satu profesi yang terhormat karena dari perantara seorang gurulah kita mendapatkan berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Guru harus mampu memberikan teladan yang baik bagi murid-muridnya karena setiap sikap dan tingkah lakunya selalu menjadi sorotan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, seorang pendidik (guru) harus mampu mengoptimalkan IQ, EQ dan SQ yang dimiliki agar nantinya mampu melahirkan para generasi yang juga memiliki IQ, EQ dan SQ yang baik.
Seorang guru harus memiliki kecerdasan spiritualnya
memadai.Kecerdasan spiritual ini merupakan modal dasar bagi seorang guru
untuk menjadi sosok yang diharapkanmampu memberikan pencerahan batin
bagi anak didiknya.
Kecerdasan spiritual ialah kecerdasan jiwa
yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui
penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.
Kecerdasan spiritual guru dapat diartikan sebagai kemampuan guru
dalam mengelola dan mendayagunakan makna-makna, nilai-nilai, dan
kualitas-kualitas kehidupan spiritualnya.
Nilai-nilai inilah yang kemudian diterapkan dalam hubungan dan
pergaulanya dengan sesama manusia (anak didik), sehingga tercipta
hubungan yang harmonis inilah yang disebut dengan kecerdasan moral.
Seorang guru yang memilki kecerdasan moral, akan merefleksikan
pengetahuannya tentang moral yang benar kedalam kehidupan nyata,
menghindarkan diri dari moral yang buruk, serta mampu memberi teladan
yang baik bagi anak didiknya.
SQ memiliki keterkaitan yang erat dengan IQ dan EQ. IQ dan EQ adalah
dua kecerdasan yang diperlukan untuk penyelarasan, penyelesaian masalah
kebutuhan seseorang yang bersifat materi (jasmani), namun lebih dari itu
manusia juga memerlukan konsep kecerdasan tinggi yang mampu memenuhi
keselarasan ruhaninya, kecerdasan itu tidak lain adalah kecerdasan
spiritual (SQ) yang bersumber dari suara hati.
Kecerdasan spiritual, dapat dikembangkan dengan latihan-latihan
tertentu. Aplikasi atau wujud dari kecerdasan spiritual pun
bermacam-macam. Bagi seorang Guru, kecerdasan spiritual dapat diterapkan
ketika dia mendidik. Dengan cara mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan,
serta menjadi teladan yang baik bagi para peserta didik melalui akhlak
yang mulia, menjaga hubungan dengan alam, serta menjalin hubungan yang
baik terhadap sesama.
#4u4me&4all