Senin, 16 Juli 2012

Kecerdasan Spiritual dan Moral Guru


Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan yang lain. Akal merupakan kelebihan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia. Dengan akal manusia mampu belajar, berfikir, memahami serta melakukan mana yang baik dan mana yang buruk. Mana yang boleh dan mana yang tidak. Dengan akal yang dimiliki, seorang manusia mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya yaitu memaksimalkan proses berfikir sehingga dapat dikatakan manusia dibekali kecerdasan yang luar biasa dibanding dengan makhluk Tuhan yang lain.
Sering kita temui, para pendidik (guru) yang bekerja semata – mata untuk mencari nafkah, memperoleh penghasilan, hanya untuk mendapatkan materi bukan untuk mendapatkan sebuah kepuasan batin. Padahal dalam ajaran agama sendiri dijelaskan, ketika seseorang memilih untuk bekerja apa pun itu, maka semua itu harus didasari niat beribadah kepada Tuhan. Namun, banyak yang lupa akan hal itu sehingga menganggap ketika dia (guru) telah memberikan pengajaran tentang suatu pengetahuan, hanya sebatas itu saja, tanpa memikirkan bagaimana budi pekerti atau sikap perilaku anak didiknya.
Hanya sedikit guru yang mampu memberikan pelajaran, tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mendidik para peserta didik agar menjadi manusia yang berbudi. Para pendidik yang seperti ini berarti mampu mengenali dan memahami apa hakikat dari apa yang dia lakukan tersebut yaitu menjadi seorang pendidik, panutan bagi orang – orang di sekitarnya terutama bagi peserta didiknya.
Guru juga seorang manusia di mana masih perlu banyak belajar. Guru merupakan salah satu profesi yang terhormat karena dari perantara seorang gurulah kita mendapatkan berbagai macam ilmu dan pengetahuan. Guru harus mampu memberikan teladan yang baik bagi murid-muridnya karena setiap sikap dan tingkah lakunya selalu menjadi sorotan lingkungan sekitarnya. Untuk itu, seorang pendidik (guru) harus mampu mengoptimalkan IQ, EQ dan SQ yang dimiliki agar nantinya mampu melahirkan para generasi yang juga memiliki IQ, EQ dan SQ yang baik.
Seorang guru harus memiliki kecerdasan spiritualnya memadai.Kecerdasan spiritual ini merupakan modal dasar bagi seorang guru untuk menjadi sosok yang diharapkanmampu memberikan pencerahan batin bagi anak didiknya.

Kecerdasan spiritual ialah  kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.
Kecerdasan spiritual guru dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam  mengelola dan mendayagunakan makna-makna, nilai-nilai, dan kualitas-kualitas kehidupan spiritualnya.
Nilai-nilai inilah yang kemudian diterapkan dalam hubungan dan pergaulanya dengan sesama manusia (anak didik), sehingga tercipta hubungan yang harmonis inilah yang disebut dengan kecerdasan moral.
Seorang guru yang memilki kecerdasan moral, akan merefleksikan pengetahuannya tentang moral yang benar kedalam kehidupan nyata, menghindarkan diri dari moral yang buruk, serta mampu memberi teladan yang baik bagi anak didiknya.
SQ memiliki keterkaitan yang erat dengan IQ dan EQ. IQ dan EQ adalah dua kecerdasan yang diperlukan untuk penyelarasan, penyelesaian masalah kebutuhan seseorang yang bersifat materi (jasmani), namun lebih dari itu manusia juga memerlukan konsep kecerdasan tinggi yang mampu memenuhi keselarasan ruhaninya, kecerdasan itu tidak lain adalah kecerdasan spiritual (SQ) yang bersumber dari suara hati.
Kecerdasan spiritual, dapat dikembangkan dengan latihan-latihan tertentu. Aplikasi atau wujud dari kecerdasan spiritual pun bermacam-macam. Bagi seorang Guru, kecerdasan spiritual dapat diterapkan ketika dia mendidik. Dengan cara mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan, serta menjadi teladan yang baik bagi para peserta didik melalui akhlak yang mulia, menjaga hubungan dengan alam, serta menjalin hubungan yang baik terhadap sesama.


#4u4me&4all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar