Kedelapan mitos guru yang baik itu adalah:
1. Tenang dan tidak menunjukkan emosi yang menyala,
2. Tidak mempunyai prasangka yang buruk kepada peserta didiknya,
3. Dapat menyembunyikan perasaannya dari peserta didik,
4. Memandang semua peserta didik sama,
5. Mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, bebas, motivator, dan semangat,
6. Konsisten, tidak berubah-ubah pendirian dan jarang melakukan kesalahan,
7. Pandai, bijaksana dalam memperlakukan siswa dan mampu menjawab pertanyaan siswa,
8. Sanggup memberikan bantuan secara maksimal kepada peserta didik.
Dari delapan mitos tersebut dapat disimpulkan bahwa guru yang baik
harus lebih dalam segala hal: lebih mengerti, lebih memiliki ilmu
pengetahuan, lebih sempurna dari orang-orang pada umumnya. Kelompok yang
menerima mitos ini beranggapan bahwa mengajar berarti upaya mengatasi
kelemahan manusia. Anggapan ini menuntut seorang guru melampaui batas
sifat-sifat manusiawinya.
Sebagai
manusia biasa guru juga memiliki keterbatasan, kelemahan dan kekurangan.
Itu artinya, di dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar, pendidik dan
pembimbing, sifat-sifat manusiawinya akan selalu muncul. Oleh sebab itu
guru selalu berupaya meningkatkan kualitas diri dan profesionalismenya secara bertahap. Misalnya melalui program penataran/pelatihan dan kualifikasi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar